hell-o pals~ come back with me to share my holiday story in Pare.
this is my first weekend in Pare and also the most far from my city.
Minggu pertama di kota orang, saya lalui dengan suka-duka. Kenapa ada dukanya? well, this is my first time far from my family because i never go far before. so, i feel so homesick here. Sekitar hari ke-5 atau hari Kamis di Pare, saya merasakan rindu yang teramat dalam kepada orang tua saya. Tiba-tiba saya menangis tersedu-sedu sendirian di kamar, untungnya pada saat itu teman-teman saya di camp masih ada jam kursus di sebuah lembaga *sebut saja inisialnya ELFAST*. Selain merasa rindu sekali, disisi lain karena memang saya merasa sendirian di camp ini *inisialnya Camp Safana*. Bagi saya, butuh beberapa waktu yang lama untuk mengakrabkan diri, saling terbuka dengan orang lain yang sebelumnya tidak pernah saling kenal. Actually, saya orangnya cepat beradaptasi. But, ssaya bisa dekat dan saling terbuka dengan teman-teman di camp butuh waktu kurang lebih setelah 6-7 hari. Setelah itu kita sudah mulai terbiasa untuk bercerita bersama, tertawa bersama, makan bersama dan berbagi apapun satu sama lain *ga termasuk berbagi pacar loh xD*.
Then, untuk minggu pertama saya di kursusan everything runs well. but, the first time there was something trouble. why? Awalnya tujuan saya datang ke Pare (Kampung Inggris) untuk lebih memperdalam grammar saya yang bisa dibilang sih pas-pasan banget dibanding teman saya yang paling pinter di kampus. So, saya melakukan registrasi online sebulan sebelum program dimulai dengan memilih program EFAST 1 (Grammar Effective Class) dengan jadwal 1hari 5x pertemuan + Camp, dimana saya pikir program tersebut bisa menindaklanjutin pengetahuan grammar saya. when i touched down in the ELFAST Office, i did re-registration there. Then i saw many people took toefl & Ielts program. Pada saat itu saya langsung gelisah, galau *gak pake merana xD* untuk banting stir ke kelas toefl / ielts. Tapi tekad saya sudah bulat untuk memperdalam grammar, sehingga saya tetap pada pendirian. Keesokan harinya kelas grammar dimulai dan saya melihat jadwal kelas di information board. Jadwal pertama saya di kelas Past Tense yang dimulai pukul 05.30 *sumpah kepagian kalo sekolah sih*. Setelah tutornya memberikan materi, saya pikir bahwa kelas ini (EFAST 1) ga sesuai dengan apa yang saya bayangkan. Kelas ini terlalu basic bagi saya yang notabennya seorang mahasiswi di jurusan english education. Tutor mengijinkan jikalau ada yang ingin pindah kelas. Saat kelas selesai, saya pun langsung bergegas ke office untuk mengajukan pindah kelas. Saya tentukan untuk ambil program Pre-Toefl (for grammar aspect) durasi programnya 1bulan dan Confidence Class (for speaking aspect) durasi programnya 2minggu. Dan saya harus rela hangus 85ribu, karena program baru yang saya ambil lebih sedikit budgetnya dibandingkan program EFAST 1 *itung2 amal xD tapi tetep sedih sih*. Alasan saya mengambil program Pre-Toefl dari pada TOEFL, karena disini saya ingin belajar ilmunya.
to be continued
oke pals~ itu dia kisah minggun pertama menginjakan kaki di kota orang. Tunggu kelanjutan kisah selanjutnya ya pals~
insya allah akan ngebahas tentang bagaimana sih program Pre-TOEFL&Speaking Class tuh?, cost living (biaya hidup) di Pare dan wisata yang recommended dikunjungi saat di Pare, etc . Happy reading pals~ ㄟ(≧◇≦)ㄏ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar